Archimedes dan Aristotales takkan mengerti
Medan magnet cinta yang berinduksi di antara kita.
Newton dan Edison juga takkan sanggup
Merumuskan E=m c2
Ah, tak sebanding dengan momen cinta kita
Oh para fisikawanku
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di focus hatiku
Maya, terbalik, dan diperkecil
Dengan kekuatan lensa maksimum, kemudian tampak
Nyata, tegak, dan diperbesar
Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa
Wahai bapak ibu pembimbingku
Engkaulah fisikawanku
Dan aku, penerus perjuanganmu, fisikawan muda
Yang baru tereksitasi oleh medan cintamu
Cintaku lebih besar dari bilangan Avogadro
Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto
Saat aphelium
Amplitude gelombang hatimu
Berinterferensi dengan hatiku
Seindah gerak harmonic sempurna
Tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan
Angular yang tak terbatas
Energi mekanik cintaku yang tak terbendung oleh friksi
Energi potensial cintaku tak terpengaruh
Oleh tetapan gaya
Bahkan hokum kekekalan energi
Tak dapat menandingi
Hokum kekekalan cinta antara kita
Lihat hukum cinta kita
Momen cintaku tegak lurus denhan momen cintamu
Menjadikan cinta kita sebagai titik equilibrium
Yang sempurna
Yang takkan tertembus oleh kuatnya sinar gamma
Dengan inersia tak terhingga
Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
Inilah resultan momentum cinta kita
Cinta antara engkau dan aku
Antara fisakawan dan fisikawan muda

0 komentar:
Posting Komentar